Sejarah Candi Borobudur: Landmark Bersejarah di Yogyakarta


Sejarah Candi Borobudur, landmark bersejarah di Yogyakarta, merupakan salah satu keajaiban arsitektur yang menjadi kebanggaan Indonesia. Candi ini telah menjadi ikon pariwisata yang memukau wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Sejarah Candi Borobudur dimulai pada abad ke-8 Masehi, ketika Kerajaan Sailendra membangun candi ini sebagai tempat ibadah agama Buddha. Dalam buku “Candi Borobudur: Miracle of Light” karya John Miksic, ia menjelaskan bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan bersejarah terbesar di Asia Tenggara.

Menurut pakar sejarah Indonesia, Prof. Dr. Slamet Muljana, Candi Borobudur merupakan simbol kebesaran Kerajaan Sailendra pada masa itu. “Candi ini merupakan bukti kecanggihan teknologi dan kepercayaan agama yang dimiliki oleh kerajaan pada masa itu,” ujarnya.

Dalam buku “Borobudur: Golden Tales of the Buddhas” karya Dr. I. Wayan Ardika, ia menjelaskan bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan arsitektur terbesar di dunia. “Candi ini memiliki keindahan dan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh candi-candi lain di dunia,” katanya.

Seiring berjalannya waktu, Candi Borobudur mengalami berbagai perbaikan dan restorasi untuk mempertahankan keindahannya. Menurut Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta, Marsis Sutopo, “Perawatan rutin dilakukan untuk menjaga kelestarian candi ini sebagai warisan budaya yang harus dijaga dengan baik.”

Sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO, Candi Borobudur terus menjadi destinasi wisata yang populer di Yogyakarta. Wisatawan dari berbagai negara datang untuk menyaksikan keajaiban arsitektur dan sejarah yang terkandung di dalamnya.

Sejarah Candi Borobudur memang tak lekang oleh waktu dan tetap menjadi landmark bersejarah yang membanggakan bagi Indonesia. Keberadaannya menjadi bukti kecanggihan peradaban masa lampau dan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.