Indonesia, negara dengan keberagaman etnis dan agama, telah lama diakui sebagai salah satu negara yang kaya akan keberagaman budaya. Dari Sabang hingga Merauke, kita bisa menemukan berbagai suku bangsa dan agama yang hidup berdampingan dalam harmoni.
Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, Indonesia adalah “negara pluralis yang didirikan di atas asas Bhinneka Tunggal Ika.” Artinya, meskipun terdiri dari berbagai suku dan agama, Indonesia tetap bersatu dalam semangat persatuan. Hal ini tercermin dalam Pancasila, yang mengakui keberagaman sebagai salah satu nilai dasar bangsa Indonesia.
Keberagaman etnis di Indonesia juga tercermin dalam berbagai festival budaya yang diadakan di berbagai daerah. Misalnya, Tari Pendet dari Bali yang menceritakan tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, atau Festival Danau Toba di Sumatera Utara yang menampilkan kekayaan budaya suku Batak.
Selain itu, keberagaman agama juga menjadi ciri khas Indonesia. Dalam konstitusi Indonesia, diakui bahwa setiap warga negara memiliki kebebasan beragama dan beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing. Hal ini sejalan dengan Visi Indonesia yang berlandaskan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Dr. Yudi Latif, Indonesia harus terus memperkuat kerukunan antarumat beragama untuk mencegah konflik yang dapat mengancam persatuan bangsa. “Kita harus terus mendorong dialog antaragama dan membangun toleransi yang kuat di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dengan keberagaman etnis dan agama yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang maju dan berdaya saing di dunia. Dengan memelihara kerukunan dan toleransi antarumat beragama, Indonesia dapat terus berkembang sebagai negara yang damai dan sejahtera. Sebagaimana disampaikan oleh Bung Karno, “Bhinneka Tunggal Ika, itulah Indonesia.”